BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pemasaran modern memerlukan lebih dari sekedar
mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga yang menarik, dan
membuatnya mudah didapat oleh pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus
berkomunikasi dengan para pelanggan yang ada dan pelanggan potensial, pengecer,
pemasok, pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada perusahaan tersebut, dan
masyarakat umum. Setiap perusahaan tidak dapat menghindari peranannya sebagai
komunikator dan promotor. Bagi sebagian besar perusahaan, pertanyaannya
bukanlah apakah akan melakukan komunikasi tersebut atau tidak, tetapi lebih
pada apa yang akan dikomunikasikan, kepada siapa dan seberapa sering.
Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari lima cara
komunikasi utama :
·
Periklanan : semua bentuk penyajian
nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor
tertentu.
·
Promosi penjualan : berbagai insentif
jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau
jasa.
·
Hubungan masyarakat dan publisitas :
berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau
produk individualnya.
·
Penjualan secara pribadi : interaksi
langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi,
menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan.
·
Pemasaran langsung : penggunaan surat,
telepon, faksimil, e-mail, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Berkat terobosan teknologi, orang-orang dapat berkomunikasi
melalui media tradisional (koran, pers, radio, telepon, televisi) dan juga
bentuk media yang lebih baru (komputer, mesin faks, telepon genggan dan pager).
Perkembangan teknologi tersebut menurunkan biaya telekomunikasi sehingga
semakin banyak perusahaan beralih dari komunikasi massal ke komunikasi yang
terarah dan dialog satu-satu. Marshall McLuhan menyatakan bahwa “ Media itulah
pesannya”, artinya media komunikasi yang dipakai mempengaruhi isi pesan.
Gaya dan harga produk, bentuk dan warna kemasan,
sikap dan cara berpakaian wiraniaganya, lokasi usaha, kertas surat yang
digunakan di perusahaan tersebut mengkomunikasikan sesuatu ke pembeli.
Keseluruhan bauran pemasaran, bukan hanya bauran promosi, harus dirancang
dengan baik untuk menyatakan dan menyiapkan penentuan posisi strategis yang
diinginkan perusahaan.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
komunikasi itu bekerja?
2. Langkah-langkah
utama apa yang harus dilakukan dalam mengembangkan program pemasaran yang
efektif?
3. Siapa
yang bertanggungjawab atas perencanaan komunikasi pemasaran?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pandangan
Tentang Proses Komunikasi
Komunikasi pemasaran terlalu sering hanya berfokus
untuk mengatasi kesenjangan kesadaran akan produk, citra atau preferensi dalam
pasar sasaran. Tetapi pandangan dalam komunikasi pemasaran ini memiliki
beberapa keterbatasan: terlalu jangka pendek, mahal, dan sebagian besar pesan
jenis ini tidak sampai kepada pelanggan sasaran.
Sekarang terjadi gerakan yang memandang komunikasi
sebagai pengelolaan proses pembelian pelanggan sepanjang waktu, selama tahap
sebelum penjualan, tahap penjualan. Tahap pemakaian, dan tahap setelah
pemakaian. Dan karena setiap pelanggan berbeda, program komunikasi perlu
dirancang untuk segmen, celah pasar, dan bahkan individu tertentu.
Dengan demikian, titik awal dalam proses komunikasi
adalah memeriksa semua interaksi potensial yang mungkin dimiliki pelanggan
sasaran dengan produk dan perusahaan. Untuk melakukan komunikasi secara
efektif, pemasar perlu memahami unsur-unsur fundamental yang mendasari
komunikasi yang efektif. Pengirim dan penerima adalah dua unsur yang merupakan
pihak-pihak utama dalam suatu komunikasi. Pesan dan media merupakan alat
komunikasi utama. Empat unsur yang merupakan fungsi komunikasi utama yaitu:
pengkodean, penguraian kode, tanggapan, dan umpan balik. Unsur terakhir dalam
sistem tersebut adalah gangguan, yaitu pesan-pesan acak dan menyaingi yang
dapat mengganggu komunikasi.
Agar suatu pesan dapat efektif, proses pengkodean
dari pengirim harus berhubungan dengan proses penguraian kode oleh penerima.
Artinya, pesan yang terbaik adalah pesan yang disampaikan dengan tanda-tanda
yang dikenali oleh penerimanaya.
Tugas pengirim adalah mengupayakan pesan sampai
kepada penerima. Pendengar sasaran mungkin tidak menerima pesan yang dimaksud,
karena:
1. Perhatian
selektif: komunikator harus merancang pesan yang dapat menarik perhatian walau
dikelilingi banyak gangguan. Perhatian selektif menjelaaskan mengapa iklan
dengan judul yang tercetak tebal yang menjanjikan sesuatu desertai dengan
ilustrasi yang menarik dan sedikit tulisan, memiliki kemungkinan besar untuk
menarik perhatian.
2. Penyimpangan
selektif: orang mungkin menyimpangkan pesan untuk mendengar apa yang mereka
ingin dengar. Akibatnya, adalah penerima sering menambahkan hal-hal yang tidak
ada dalam pesan itu dan tidak memperhatikan hal-hal lain yang ada pada pesan
itu. Tugas komunikator adalah merancang pesan yang sederhana, jelas, menarik,
dan berulang-ulang agar inti dari pesan tersebut dapat diterima oleh penerima.
3. Ingatan
selektif: jika sikap awal penerima terhadap objek positif dan ia mengulang
argumen-argumen pendukungnya, pesan itu kemungkinan akan diterima dan selalu
diingat. Jika sikap awal penerima itu negatif dan ia mengulang argumen-argumen
penentangnya, pesan itu kemungkinan besar ditolak, tetapi akan tersimpan dalam
ingatan jangka panjang.
Komunikator
harus mencari sifat-sifat penerima yang berhubungan erat dengan daya persuasi
dan menggunakan sifat-sifat ini untuk mengarahkan pesan dan mengembangkan
media. Komunikator juga perlu memperhatikan kesadaran para penerima bahwa
komunikator sedang berusaha mempengaruhi mereka. Orang yang sebelumnya telah
dihadapkan pada beberapa upaya persuasi akan memberikan tanggapan yang berbeda
dengan orang yang belum pernah dipengaruhi sebelumnya. Fiske dan Hartley
menunjukkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi efektifitas suatu komunikasi:
1. Semakin
besar monopoli sumber komunikasi terhadap penerima, semakin besar kemungkinan
penerima akan menerima pengaruh atau pesan tersebut.
2. Pengaruh
komunikasi yang paling besar adalah pada saat pesan yang disampaikan sesuai
dengan pendapat, kepercayaan, dan watak penerima.
3. Komunikasi
dapat menyebabkan perubahan yang sangat efektif atas masalah yang tidak dikenal, dianggap ringan, dan
bukan inti, yang tidak terletak pada pusat sistem nilai penerima itu.
4. Komunikasi
akan lebih efektif jika sumber dipercaya memiliki keahlian, status yang tinggi,
objektif, atau disukai, tetapi yang paling utama adalah sumber memiliki
kekuasaan dan dapat diidentifikasikan.
5. Konteks
sosial, kelompok, atau kelompok referensi akan menjadi penengah dalam
komunikasi dan mempengaruhi apakah komunikasi akan diterima ataukah ditolak.
B. Mengembangkan
Komunikasi Yang Efektif
1. Mengidentifikasi
Audiens Sasaran
Audiens
dapat terdiri dari individu, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat
umum. Sebagian besar analisis atas audiens memerlukan penilaian citra pelanggan
saat ini tentang perusahaan, produknya, dan pesaingnya. Citra adalah
seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu
objek. Sikap dan tindakan orang terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh
citra objek tersebut.
Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah mengukur tingkat pengetahuan audiens
sasaran tentang objek, dengan menggunakan skala tingkat pengenalan (familiarity scale) :




Dengar Mendengar Sedikit Mengetahui Mengenal
Jika
sebagian bbesar responden memilih dua kategori pertama, maka perusahaan harus
membangun kesadaran yang lebih besar. Responden yang telah mengenal produk
dapat ditanya tentang perasaan mereka terhadap produk itu, dengan menggunakan
skala tingkat kesukaan (favorability):




Tidak
suka Tidak suka Sama saja Suka Suka
Jika
sebagian besar responden memilih dua kategori pertama, maka perusahaan harus
mengatasi masalah citra negatif yang dimilikinya.
Kedua
skala tersebut dapat dikombinasikan untuk mengembangkan pengetahuan tentang
sifat tantangan komunikasi. Sebagai ilustrasi misalkan penduduk suatu daerah
dimintai pendapat mengenai tingkat pengenalan dan sikap mereka terhadap empat
rumah sakit lokal yaitu A, B, C, D. Jelaslah tiap rumh sakit menghadapi tugas
komunikasi yang berbeda-beda.
Untuk
menghadapi tantangannya, tiap rumah sakit harus meneliti isi spesifik dari
citranya. Alat paling populer untuk penelitian ini adalah perbedaan semantik
yang mencakup langkah-langkah berikut:
1. Mengembangkan
seperangkat dimensi yang relevan: peneliti meminta orang-orang untuk
mengidentifikasi dimensi-dimensinya yang akan mereka gunakan saat berfikir
tentang suatu objek.
2. Memperkecil
seperangkat dimensi yang relevan tersebut: jumlah dimensi harus tetap sedikit
untuk menghindari kelelahan responden. Ada tiga jenis skala:
a. Skala
evaluasi (kualitas baik-buruk)
b. Skala
potensi (kualitas kuat-lemah)
c. Skala
aktivitas (kualitas aktif-pasif)
Dengan menggunakan
skala-skala ini sebagai pedoman, peneliti dapat menghapus skala-skala yang
berlebihan yang tidak dapat memberikan banyak indormasi.
3. Menyusun
instrumen itu ke suatu sampel responden: para responden disuruh untuk
memeringkat satu objek pada suatu saat tertentu.
4. Merata-ratakan
hasilnya
5. Memeriksa
perbedaan citra: satu organisasi mungkin tidak ingin suatu citra yang sangat
spesifik. Beberapa organisasi memilih suatu citra yang baur sehingga kelompok
yang berbeda akan melihat perusahaan tersebut denga pandangan yang berbeda
pula.
Setiap
dimensi citra harus ditelaah dengan berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1. Kontribusi
apa yang akan diberikan pada citra perusahaan secara keseluruhan jika suatu
kesenjangan citra tertentu diperbaiki?
2. Strategi
apa untuk memperbaiki yang akan menutup kesenjangan citra tersebut?
3. Berapa
besar biaya untuk menutup kesenjangan citra tersebut?
4. Berapa
lama waktu yang diperlukan untuk menutup kesenjangan citra tersebut?
Pada
dasarnya, manajemen harus memutuskan posisi apa yang ingin ditempatinya di
pasar. Tujuannya bukanlah menutup setiap kesenjangan citra, melainkan menjadi
semakin baik pada hal-hal yang dianggap bernilai oleh pasar sasarannya.
2. Menentukan
Tujuan Komunikasi
Pemasar
mungkin menginginkan tanggapan kognitif (cognitif),
pengaruh (affective), atau perilaku (behavioral) dari audiens yang dituju.
Artinya, pemasar mungkin ingin memasukkan sesuatu ke dalam pikiran konsumen,
mengubah sikap konsumen, atau mendorong konsumen untuk bertindak.
Disini
kita akan mengasumsikan bahwa pembeli memiliki keterlibatan yang tiggi dengan
kategori produk dan menganggap ada diferensiasi yang tinggi dalam kategori
tersebut. Karena itu kita akan bekerja dengan model
hierarki-pengaruh(mempelajari, merasakan, melakukan) dan menjelaskan bagaimana
pemasar seharusnya bersikap pada masing-masing dari enam tingkat kesiapan
pembeli:
a. Kesadaran:
jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari objek tertentu, tugas
komunikator adalah membangun kesadaran, mungkin hanya pengenalan nama produk.
b. Pengetahuan:
audiens sasaran mungkin telah memiliki kesadaran tentang perusahaan atau produk
, tetapi tidak mengetahuinya lebih banyak lagi.
c. Menyukai:
jika audiens sasaran mengetahui produk tersebut, bagaimana perasaan mereka
terhadap produk itu?
d. Preferensi:
audiens sasaran mungkin menyukai produk tersebut tapi tidak memilihnya
dibandingkan produk lain. Dalam hal ini komunikator harus berupaya membangun preferensi
konsumennya. Komunikator dapat mempromosikan kualitas, nilai, kinerja, dan
keistimewaan lain produk itu.
e. Keyakinan:
seorang audiens mungkin lebih menyukai suatu produk tertentu tapi tidak ingin
membelinya. ttugas komunikator adalah membangun keyakinan.
f. Membeli:
akhirnya, beberapa orang dari audiens sasaran mungkin memiliki keyakinan tapi
tidak bermaksud melakukan pembelian. Komunikator harus mengarahkan konsumen ini
agar mengambil langkah terakhir, yaitu membeli.
Merancang
pesan
Idealnya pesan yang dikembangkan
haruslah menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, membangkitkan
keinginan, dan menggerakan tindaakan. Prakteknya hanya sedikit pesan yang
sanggup membawa konsumen sampai pada tindakan pembelian. Pemasar perlu memperhatikan
- Isi
pesan
Perlu
diperhatikan apa yang akan disampaikan pada target sasaran. Saat ini orang
berbeda mencari manfaat berbeda dari produk yang sama. Sehingga tantangannya
adalah menciptakan pesan yang menarik pada segmen yang berbeda. Dalam
menentukan isi pesan perlu diperhatikan daya tarik, tema, idea tau usulan
penjualan yang unik. Terdapat tiga daya tarik:
a. Daya
tarik rasiona membangkitkan kepentingan diri. Menunjukan bahwa bahwa produk
dapat menghasilkan manfaat seperti yang diutarakan.
b. Daya
tarik emosional mencoba membangkitkan emosi yang akan memotivasi pembelian.
c. Daya
tarik moral diarahkan pada perasaan audiens tentang apa yang benar dan tepat.
Biasanya digunakan untuk mendorong orang pada masalah sosial.
- Struktur
pesan
Efektivitas
pesan tergantung pada isi dan strukturnya. Menurut penelitian iklan yang baik
adalah iklan yang mengajukan pertanyaan dan membiarkan para audien menarik
kesimpulan sendiri. Pada beberapa kondisi reaksi negative justru yang dituai
seperti pada situasi komunikator tidak dipercaya, apa yang disampaikan bersifat
pribadi atau pada audien yang cerdas dan masalahnya sederhana.
Penyajian
sepihak paling efektif untuk audien yang setuju pada posisi komunikator,
sedangkan argument dua pihak efektif untuk audien yang menentang. Pesan dua
pihak efektif untuk audien yang berpendidikan lebih baik. Pesan dua arah
cenderung efektif pada audien yang telah menerima propaganda.
- Format
pesan
Komunikator
harus mengembangkkan format yang kuat untuk pesannya. Bagaimana sebuah pesan
disampaikan haruslah meyakinkan serta. Baik dalam ragam media cetak, audio
maupun audio visual. Aspek-aspek detail penyampaiannya perlu diperhatikan.
- Sumber
pesan
Pesan
yang disampaikan sumber yang menarik dan terkenal akan mudah diingat. Faktor
yang melandasi kredibilitas sumber: keahlian (pengetahuan khusus yang dimiliki
komunikator untuk mendukung pesannya), kelayakan untuk dipercaya berkaiatan
dengan anggapan atas obyektivitas dan kejujuran sumber, kemampuan untuk disukai
menunjukan daya tarik sumber bagi audien.
Memilih
Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi terdiri dari dua
jenis
- Saluran
komunikasi personal
Mencakup
dua atau lebih orang yang berkomunikasi secara langsung. Secara tatap muka
langsung maupun tak langsung. Efektivitasnya terletak pada peluang untuk
mengindividualkan penyaji dan umpan baliknya.
Pengaruh
pribadi akan sangat bermanfaat dalam situasi: a.) produk mahal, beresiko dan
jarang dibeli, b.) produk yang menyarankan sesuatu tentang status dan selera
pengguna. Langkah-langkah yang dilakukan perusahaan dalam memanfaatkan saluran
pengaruh pribadi:
a. Mengidentifikasi
individu dan perusahaan yang berpengaruh dan mencurahkan usaha ekstra untuk
mereka
b. Menciptakan
pemimpin opini dengan memberikan produk pada orang tertentu dengan syarat yang
menarik
c. Bekerja
melalui orang yang berpengaruh dalam masyarakat
d. Menggunakan
orang yang berpengaruh/dipercaya dalam iklan yang memberi kesaksian
e. Mengembangkan
periklan yang memiliki “nilai percakapan”
f. Mengembangkan
saluran referensi dari mulut ke mulut untuk membangun usaha
g. Membentuk
suatu forum elektonik
Saluran Komunikasi Nonpersonal
Saluran
Komunikasi Nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi
pribadi tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan acara.
·
Media
terdiri
atas media cetak, media penyiaran, media elektronik, dan media display.
· Atmosfer
adalah
“lingkungan yang dikemas” yang menciptakan atau memperkuat kecenderungan
pembeli untuk membeli produk.
· Acara
adalah
kejadian yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada pelanggan
sasaran.
Walau
komunikasi personal lebih efektif daripad komunikasi massal, media massa
mungkin merupakan cara utama untuk mendorong komunikasi personal. Komunikasi
massal mempengaruhi sikap dan perilaku personal melalui proses arus komunikasi
dua arah. Arus komunikasi ini memiliki beberapa implikasi :
Pertama,
pengaruh media masssa terhadap opini publik tersebut tidak selangsung, sekuat,
dan seotomatis yang diperkirakan.
Kedua,
arus komunikasi dua arah menantang pendapat bahwa gaya konsumsi orang-orang
terutama dipengaruhi oleh “efek menetes kebawah” dari kelas status sosial yang
lebih tinggi.
Ketiga,
komunikasi dua arah berarti bahwa komunikator massal akan lebih efisien dengan
mengarahkan pesannya secara khusus pada para pemimpin opini dan membiarkan
mereka membawa pesan tersebut kepada orang lain.
Menentukan Total Anggaran Promosi
Salah
satu keputusan pemasaran tersulit yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan
adalah berapa besar yang perlu dibelanjakan untuk promosi. Terdapat empat
metode dalam menyusun anggaran promosi.
1. Metode
Sesuai Kemampuan
Metode
ini di artikan pesusahaan menetapkan anggaran promosi berdasarkan kemampuan
perusahaan.
2. Metode
Persentase Penjualan
Perusahaan
dalam metode ini menetapkan pengeluaran promosinya berdasarkan persentase
tertentu dari penjualan atau dari harga jual. Metode ini memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Kelebihan
|
Kekurangan
|
·
Pengeluaran promosi bervariasi
sesuai dengan kemampuan perusahaan
·
Metode ini mendorong manajemen
memperhatikan hubungan antara biaya promosi, harga jual dan laba per unit
·
Metode ini mendorong stabilitas kompetitif
apabila perusahaan-perusahaan saingan membelanjakan persentase dari penjualan
yang kurang lebih sama untuk promosi
|
·
Metode ini memandang berdasarkan
besarnya dana yang tersedia, bukan berdasarkan peluang pasar
·
Metode ini menghambat perusahaan
mencoba promosi melawan siklus atau pengeluaran yang agresif
·
Metode ini tidak menyediakan
standar yang logis untuk memilih persentase tertentu
|
3. Metode
Keseimbangan Persaingan
Perusahaan menetapkan anggaran promosi
mereka untuk mencapai keseimbangan pangsa-suara dengan para pesaing mereka. Dua
argumen dikemukakan untuk mendukung metode keseimbangan persaingan. Pertama,
pengeluaran pesaing menunjukan rata-rata industri. Kedua, mempertahankan suatu
keseimbangan persaingan dapat mencegah perang emosi.
Namun kedua arguman tersebut tidak
meyakinkan. Reputasi, sumber daya, kesempatan dan tujuan berbagai perusahaan
begitu berbeda sehingga anggaran promosi mereka tidak dapat menjadi pedoman.
4. Metode
Tujuan dan Tugas
Metode ini mensyaratkan pemasar untuk
mengembangkan anggaran promosi dengan mendefinisikan tujuan spesifik,
menentukan tugas-tugas yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut dan
memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Jumlah biaya-biaya
tersebut merupakan anggaran promosi yang diusulkan. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan
pangsa pasar yang di inginkan.
b. Menentukan
persentase dari pasar yang harus dijangkau oleh iklan.
c. Menentukan
persentase calon yang sadar yang akan dipengaruhi untuk mencoba merk itu.
d. Menentukan
jumlah pengaruh iklan per 1% tingkat percobaan.
e. Menentukan
jumlah poin peringkat bruto yang harus dibeli.
f. Menentukan
anggaran iklan yang diperlukan berdasarkan rata-rata biaya untuk membeli satu
poin peringkat bruto.
Menentukan
Bauran Promosi
Perusahaan
harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat
promosi-periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas,
wiraniaga, dan pemasaran langsung.
Alat-alat
promosi
Setiap
alat promosi memiliki karakteristik dan biaya tersendiri. Pemasar harus
memahami karakteristik-karakteristik ini.
Periklanan
Banyaknya
bentuk dan penggunaan periklanan, sulitlah membuat suatu generalisasi
menyeluruh tentang sifat-sifat khusus periklanan sebagai suatu komponen dari
bauran promosi, namun sifat-sifat berikut dapat diperhatikan :
·
Persentasi umum
·
Tersebar luas
·
Ekspresi yang lebih kuat
·
Tidak bersifat pribadi
Di
satu sisi, periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang
untuk suatu produk dan di sisi lain, mempercepat penjualan. Periklanan adalah
cara yang efektif untuk menjangkau banyak pembeli yang tersebar secara
geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya.
Dua
tambahan yang relatif baru dalam bauran promosi mengaburkan katagori
periklanan. Advertorial adalah iklan
cetak yang menawarkan isi editorial dan dirancang sedemikian rupa sehingga
sulit dibedakan dengan isi surat kabar atau majalah. Infomercial adalah iklan TV yang tampak seperti acara televisi
selama 30 menit, tetapi sebenarnya adalah iklan produk atau pemacu penjualan
awal.
Bagaimana
perusahaan menyusun anggaran promosinya ?
Menurut
Low dan Mohr, ada beberapa langkah dalam menyusun anggaran.
1. Tim
merk melakukan analisis atas situasi secara ekstensif untuk menyusun rencana
pemasaran tahunan.
2. Tim
tersebut membuat alokasi anggaran awal untuk periklanan, promosi kepada
konsumen dan promosi perdagangan.
3. Rencana
merk dipresentasikan kepada manajer senior, presiden direktur, wakil presiden
direktur pemasaran, para manajer grup, wakil presiden penjualan, dan manajer
keuangan senior. Jika rencana tersebut kurang baik maka perlu direvisi dan jika
rencana tersebut telah direvisi maka rencana tersebut dapat diterapkan
.
Promosi
Penjualan
Promosi
penjualan memiliki sejumlah alat promosi penjualan seperti: kupon, kontes,
premium, dan sejenisnya. Akan tetapi semua jenis tersebut memiliki tiga manfaat
yang berbeda, yaitu:
a. Komunikasi
b. Insentif
c. Ajakan
Perusahaan
menggunakan alat promosi penjualan utuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat
dan lebih cepat. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi
penawaran produk dan mendorong penjualan yang sedang lesu. Namun, pengaruh
promosi oenjualan baiasanya bersifat jangka pendek, dan tidak efektif dalam
membangun preferensi merk jangka panjang.
Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Hubungan
masyarakat dan publisitas tentu saja akan menimbulkan daya tarik bagi
masyarakat. Daya tarik tersebut didasarkan pada tiga hal khusus, yaitu:
a) Kredibilitas
yang tinggi
b) Kemampuan
menangkap pembeli yang tidak menduga
c) Dramatisasi
Pemasar
cenderung kurang menggunakan hubungan masyarakat dan publisitas atau
menggunakannya sebagai alternative kedua.
Penjualan Personal
Penjualan
personal adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahapan lebih lanjut dalam
proses pembelian, terutama dalammembangun preferensi, keyakinan, dan tindakan
pembeli. Alasannya adalah karena penjulan personal, jika dibandingkan dengan
periklanan, memiliki tiga manfaat sendiri:
a. Konfrontasi
personal
b. Mempercepat
c. Tanggapan
Pemasaran Langsung
Meskipun
terdapat berbagai bentuk pemasaran langsung baik melalui surat langsung ataupun
lewat telepon, akan tetapi semuanya memiliki empat karakteristik. Hal tersebut
tercermin dalam sifat berikut:
a) Non
Publik
b) Disesuaikan
c) Terbaru
d) Interaktif
Faktor-Faktor Dalam Menyusun Bauran
Promosi
Perusahaan
dalam menyusun bauran promosi harus mempertimbangkan beberapa faktor, faktor
tersebut terdiri dari:
1. Jenis
Pasar Produk
Secara
umum penjualan personal lebih banyak digunakan dalam penjulan produk yang
rumit, mahal, beresiko, dan dilakukan di pasar yang sedikit penjual besar.
Walau
di pasar barang industri iklan kurang digunkan dibandingkan kunjungan
perusahaan akan tetapi iklan masih memainkan peran penting. Periklanan dapat
melakukan fungsi-fungsi berikut di dalam pasar barang industri, yaitu:
·
Membangun Kesadaran
·
Membangun Pemahaman
·
Pengingat yang Efisien
·
Menciptakan Langkah Awal
·
Legitimasi
·
Meyakinkan Kembali
2. Strategi
Dorong Lawan Strategi Tarik
Bauran
promosi sangat dipengaruhi oleh apakah suatu perusahaan memilih strategi dorong
atau strategi tarik untuk menciptakan penjualan. Kedua strategi tersebut
memiliki tujuan untuk mendorong perantara memesan dan menjual produk itu dan
mempromosikannya kepada pemakai akhir.
Untuk
strategi tarik dorong sangat tepat digunakan jika tingkat kesetiaan merek dalam
suatu kategori rendah, pilihan merek dilakukan di toko, produk itu merupakan
barang impulse, dan manfaat produk yang sangat jelas. Sedangkan strategi tarik
mencakup kegiatan pemasaran yang diarahkan pada pemakai akhir.
3. Tahap
Kesiapan Pembeli
Alat-alat
promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda pada berbagai tingkatan
kesiapan pembeli.Seperti halnya pada periklanan dan publisitas yang memainkan
peranan paling penting dalam tahap membangun kesadaran, lebih penting daripada
peranan yang dimainkan oleh kunjungan wiraniaga atau promosi penjualan.
4. Tahap
Siklus Produk
Terdapat
berbagai tahapan dalam siklus hidup produk yang ditandai dengan adanya
efektivitas biaya yang berbeda-beda. Tahapan tersebut, yaitu:
a. Tahap
perkenalan, Periklanan dan publisitas memiliki tingkat efektivitas biaya
tertinggi, kemudian penjualan personal untuk memperoleh cakupan diatribusi dan
promosi penjual untuk mendorong konsumen untuk mencoba produk
b. Tahap
pertumbuhan, Semua alat promosi dapat dikurangi peranannya karena permintaan
dapat permintaan dapat bergerak melalui cerita dari satu mulut ke mulut
lainnya.
c. Tahap
Kemapanan, Promosi penjualan, periklanan, dan penjulan personal semua semakin
penting
d. Tahap
Penurunan, Promosi penjualan tetap kuat, periklanan dan publisitas dikurangi,
dan wiraniaga hanya perlu memberikan sedikit perhatian pada produk.
5. Pengikat
Pasar Perusahaan
Pada
tahap ini merek-merek berperingkat puncak akan memperoleh manfaat yang lebih
besar dari periklanan daripada promosi penjualan. Untuk tiga merek teratas,
tingkat pengembalian investasi meningkat seiring dengan peningkatan resiko
antara pengeluaran untuk periklanan dengan pengeluaran untuk promosi penjualan.
6. Mengukur Hasil Promosi
Setelah
menerapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada audiens
sasaran. Hal ini mencakup menanyakan audiens sasaran apakah mereka mengenali
atau mengingat pesan yang disampaikan, berapa kali melihatnya, hal-hak apa saja
yang mereka lihat bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut, dan sikap
mereka sebelumnya dan sekarang tentang perusahaan itu. Komunikator juga harus
mengumpulkan ukuran prilaku dari tanggapan audiens.
Mengelola dan Mengkoordinasikan
Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Banyak
perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk
mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang
ini terjadi disintegrasi dari pasar missal ke banyak pasar kecil, masing-masing
memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri.
Alat
komunikasi, pesan, audiens, yang sangat beragam mengharuskan perusahaan
memikirkan penggunaan alat-alat komunikasi yang lebih modern, secara lebih
optimal, serta penyelarasan alat-alat komunikasi tersebut.
Sekarang
ini, semakin banyak perusahaan menggunakan konsep komunikasi pemasaran
terintegrasi. Menurut definisi American Assosiation of Advertising Agencies,
IMC adalah:
… suatu konsep
perencanaan komunikasi pemasaran yang menyadari nilai tambah dari suatu rencana
komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin
komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar