Jumat, 07 Agustus 2015

MANAJEMEN TRANSPORTASI

BAB I
PENDAHAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
            Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Selain luas wilayahnya yang sangat besar Indonesia juga menempati peringkat keempat dari 10 negara dengan populasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Dengan adanya kedua faktor tersebut maka akan sangat sulit untuk menghubungkan satu wilayah dengan wilayah yang lain tanpa adanya suatu sarana transportasi yang memadai.   
            Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang rata maupun hasil pembangunan yang ada.
            Skala ekonomi (economy of scale), lingkup ekonomi (economy of scope), dan keterkaitan (interconnectedness) harus tetap menjadi pertimbangan dalam pengembangan transportasi dalam kerangka desentralisasi dan otonomi daerah yang kerap didengungkan akhir-akhir ini. Ada satu kata kunci ini disini, yaitu integrasi, di mana berbagai pelayanan transportasi harus ditata sedemikian rupa sehingga saling terintegrasi, misalnya truk pengangkut kontainer, kereta api pengangkut barang, pelabuhan peti kemas, dan angkutan laut peti kemas, semuanya harus terintegrasi dan memungkinkan sistem transfer yang terus menerus (seamless).
            Kebutuhan angkutan bahan-bahan pokok dan komoditas harus dapat dipenuhi oleh sistem transportasi yang berupa jaringan jalan, kereta api, serta pelayanan pelabuhan dan bandara yang efisien. Angkutan udara, darat, dan laut harus saling terintegrasi dalam satu sistem logistik dan manajemen yang mampu menunjang pembangunan nasional.
            Transportasi jika ditilik dari sisi sosial, merupakan proses afiliasi budaya dimana ketika seseorang melakukan transportasi dan berpindah menuju daerah lain maka orang tersebut akan menemui perbedaan budaya dalam bingkai kemajemukan Indonesia. Disamping itu sudut pandang sosial juga mendeskripsikan bahwa transportasi dan pola-pola transportasi yang terbentuk juga merupakan perwujudan dari sifat manusia. Contohnya, pola pergerakan transportasi penduduk akan terjadi secara massal dan masif ketika mendekati hari raya. Hal ini menunjukkan perwujudan sifat manusia yang memiliki tendesi untuk kembali ke kampung halaman setelah lama tinggal di perantauan.
            Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara maju menganggap pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai sarana dan prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier effect) yang cukup besar, baik dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan investasi dalam perekonomian lokal dan regional.
            Sektor transportasi dikenal sebagai salah satu mata rantai jaringan distribusi barang dan penumpang telah berkembang sangat dinamis serta berperan didalam menunjang pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan ekonomi secara langsung sehingga transportasi mempunyai peranan yang penting dan strategis. Keberhasilan sektor transportasi dapat dilihat dari kemampuannya dalam menunjang serta mendorong peningkatan ekonomi nasional, regional dan lokal, stabilitas politik termasuk mewujudkan nilai-nilai sosial dan budaya yang diindikasikan melalui berbagai indikator transportasi antara lain: kapasitas, kualitas pelayanan, aksesibilitas keterjangkauan, beban publik dan utilisasi.
B.     Rumuan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Apakah yang dimaksud dengan transportasi?
2.      Apa sajakah manfaat yang diperoleh dari transportasi?
3.      Apa sajakah unsur-unsur yang ada pada transportasi?
4.      Apakah tujuan dari adanya transportasi?
5.      Apa sajakah macam-macam transportasi yang ada di Indonesia?
6.      Bagaimanakah Tahap Perkembangan Transportasi di Indonesia?
7.      Bagaimanakah peran manajemen angkutan atau traffic management?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetaui secara umum tentang manfaat, unsure, dan tujuan dari adanya transportasi.
2.      Untuk menambah wawasan kita mengenai perkembangan transportasi di Indonesiaa saat ini.
3.      Untuk mengetahui peran dari manajemen angkutan.
4.      Sebagai tugas uji kompetensi pada mata kuliah “Manajemen Transportasi”.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Transportasi
Menurut para ahli, transportasi memiliki berbagai macam pengertian, definisi tersebut antara lain :
v  Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.
v  Menurut Bowersox (1981), transportasi adalah perpindahan barang atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain, dengan produk yang digerakkan atau dipindahkan ke lokasi yang membutuhkan atau menginginkan.
v  Menurut Teenbrink transportasi adalah sebagai perpindahan orang atau barang menggunakan kendaraan atau lainnya, diantara tempat-tempat yang dipisah secara geografis.
v  Menurut Papacostas (1987), transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem control yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu temapat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia.
v  Menurut Warpani (2002), transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan sarana (kendaraan)
v  Menurut Abbas Salim (1993), transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dimana dalam transportasi terdapat dua unsur penting yaitu:
1.      Pemindahan/pergerakan.
2.      Secara fisik tempat dari barang (komoditi) dan penumpang ke tempat lain.
Dalam transportasi terdapat dua kategori penting :
1.      Pemindahan bahan-bahan dan hasil produksi dengan menggunakan alat angkut
2.      Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
v  Menurut Rustian Kamaludin (1986), bahwa transportasi adalah mengangkut atau membawa sesuatu barang dari suatu tempat ke tempat lainnya atau dengan kata lain yaitu merupakan suatu pergerakan pemindahan barang–barang atau orang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Sehingga dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa transportasi adalah perpindahan barang/orang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat/moda transportasi.
B.     Manfaat Transportasi
Manfaat dari adanya transportasi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1.       Nilai guna tempat (Place Utility)
Kenaikan atau tambahan nilai ekonomi atau nilai guna dari suatu barang atau komoditi yang diciptakan dan mengangkutnya dari suatu tempat  ke tempat lainnya yang mempunyai nilai kegunaan yang lebih kecil, ke tempat atau daerah dimana barang tersebut mempunyai nilai kegunaan yang lebih besar yang biasanya diukur dengan uang (interens of money)
2.      Nilai guna waktu (Time Utility)
Kesanggupan dari barang untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menyediakan barang-barang, tidak hanya dimana mereka membutuhkan, tetapi dimana mereka perlukan.

C.    Unsur-unsur Transportasi
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya, hal ini terlihat dari adanya unsur-unsur dari transportasi, yaitu  :
1)      Adanya muatan yang diangkut.
2)      Tersedianya kendaraan sebagai alat angkut.
3)      Adanya jalan yang dapat dilalui oleh alat angkut tersebut.
4)      Ada muatan yang diangkut
5)      Ada terminal asal dan terminal tujuan
6)  Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.

D.    Tujuan Transportasi
Pemindahan barang dan manusia dengan angkutan adalah untuk bertujuan menaikkan atau menciptakan nilai ekonomi dari suatu barang, dengan demikian pengangkutan dilakukan karena nilai suatu barang lebih tinggi di tempat tujuan dari pada tempat asalnya.
E.     Macam-macam Transportasi di Indonesia
Secara umum, transportasi di Indonesia dibedakan dalam beberpa jenis yaitu:
1.      Transportasi darat
Transportasi darat memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
Ø  Sarana Transportasi darat:
a.       Sarana Angkutan Jalan Raya
Angkutan Jalan adalah kendaraan yang diperbolehkan untuk menggunakan jalan. Angkutan jalan ini diantaranya adalah :
1.      Sepeda Motor, adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3 (tiga).
2.      Mobil Penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
3.      Mobil Bus, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
4.       Mobil Barang, adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.
Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa. Diantaranya adalah : sepeda, becak, bajaj, bemo dan delman.
b.      Sarana Angkutan Kereta Api :
Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif besar sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antar negara.
Ø  Prasarana Transportasi Darat :
Jalan dan Jembatan,  adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
Rel Kereta, digunakan pada jalur kereta api. Rel mengarahkan/memandu kereta api tanpa memerlukan pengendalian. Rel merupakan dua batang rel kaku yang sama panjang dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat pada bantalan dengan menggunakan paku rel, sekrup, penambat, atau penambat e (seperti penambat Pandrol).
Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan yang digunakan. Puku ulir atau paku penambat digunakan pada bantalan kayu, sedangkan penambat e digunakan untuk bantalan beton atau semen.
Rel biasanya dipasang di atas badan jalan yang dilapis dengan batu kericak atau dikenal sebagai Balast. Balast berfungsi pada rel kereta api untuk meredam getaran dan lenturan rel akibat beratnya kereta api. Untuk menyeberangi jembatan, digunakan bantalan kayu yang lebih elastis ketimbang bantalan beton.
2.      Transportasi Laut
Transportasi laut memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
Ø  Sarana transportasi laut
a.       Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah  inggris, dipisahkan antara  ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Berabad-abad lamanya kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan.
b.      Feri, adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat. Feri mempunyai peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai, membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil dibandingkan jembatan atau terowong.
c.       Sampan (bahasa Tionghoa) adalah sebuah perahu kayu tiongkok yang memiliki dasar yang relatif datar, dengan ukuran sekitar 3,5 hingga 4,5 meter yang digunakan sebagai alat transportasi sungai dan danau atau menangkap ikan. Sampan dapat mengangkut penumpang  2 – 8 orang, tergantung ukuran sampan. Sampan ada kalanya memiliki atap kecil dan dapat digunakan sebagai tempat tinggal permanen di perairan dekat darat. Sampan biasanya tidak digunakan untuk berlayar jauh dari daratan karena jenis perahu ini tidak memiliki perlengkapan untuk menghadapi cuaca yang buruk.
Ø  Prasarana Transportasi Laut :
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan  barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan pemrosesan barang.
Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal laut. Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya kapal-kapal penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan. Klasifikasi pelabuhan perikanan ada 3, yaitu: Pelabuhan Perikanan Pantai, Pelabuhan Perikanan Nusantara, dan Pelabuhan Perikanan Samudera.
Di bawah ini hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi :
1.      Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter)
2.      Perlindungan dari angin, ombak, dan petir
3.      Akses ke transportasi penghubung seperti kereta api dan truk
4.      Galangan kapal, sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan membuat kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa yacht, armada militer, cruisine line, pesawat barang atau penumpang.

3.      Transportasi Udara
Transportasi udara memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
Ø  Sarana Transportasi Udara :
Pesawat terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat saja adalah kendaraan yang mampu terbang di atmosfir atau udara
Ø  Prasarana Transportasi Udara :
Bandar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
Menurut ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah “lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat

F.     Tahap Perkembangan Transportasi
Sejak dahulu manusia sudah mengenal transportasi atau pengangkutan, mulai dengan cara pengangkutan yang sederhana dengan sistem transportasi barang diatas kepala atau menjunjung atau menggunakan gerobak barang yang ditarik oleh hewan. Karena adanya perkembangan tingkat peradaban manusia, kebutuhan akan sarana transprotasi juga meningkat, sehingga bermunculanlah penemuan-penemuan baru dibidang infra-struktur maupun suprastruktur transportasi.
Perkembangan teknologi sarana transportasi tersebut berlangsung secara evolusi melalui beberapa tahapan pertumbahan sebagai berikut:
a.       Tahap immobilitas dan masyarakat tradisional, pada masa ini kegiatan pengangkutan masih terbatas dan hubungan keluar daerah belum ada. Kehidupan perekonomian masih tertutup dan kegiatan perdagangan masih belum tumbuh.
b.      Tahap perbaikan sarana transportasi dan pertumbuhan perdagangan, yang ditandai tumbuhnya kegiatan perdagangan dimasyarakat. Pengangkutan diperlukan untuk memperluas pemasaran keluar daerah.
c.       Tahap menuju stabilitas dan tingkat hidup yang lebih tinggudicapai setelah dimulainya atau setelah mekanisasi alat transportasi yang sejalan dengan tumbuhnya kegiatan industri dimasyarakat.
d.      Tahap motorisasi, hal ini ditandai dengan bertambahnya ketergantungan masyarakat pada angkutan motor, seperti truk, kapal motor, pesawat terbang dan sebagainya. Pembangunan jalan raya dan kepelabuhan juga dikembangkan atau diperluas sehingga masyarakat tidak hanya tergarrtung kepada angkutan lain dan dapat membuka daerah-daerah baru/ yang sebelumnya tidak terjangkau.
Tahap peningkatan teknologi motorisasi seperti teknologi penerbangan dan teknologi kapal-kapal cepat dan sebagainya, merup kan penaklukan perbedaan jarak dan disertai peningkatan.

G.    Manajemen Angkutan (Traffic Manajemen)
Traffic dapat didefinisikan pengangkutan penumpang dan muatan dengan alat angkutan dari suatu tempat ke tempat lain. Angkutan penumpang (passanger traffic) angkutan penumpang dapat dilihat dari beberapa segi yaitu :
a)      Pengangkutan penumpang antarkota dengan kendaraan.
b)      Alat pengangkutan yang digunakan adalah bus, mobil, sedan, angkutan kereta api, angkutan menggunakan kapal laut dan pengangkutan dengan pesawat udara.
c)      Selain itu pengangkutan penumpang penyebaran secara geografis yaitu transmigrasi, angkutan turis dalam negri dan luar negeri ke daerah daerah.
Angkutan muatan (barang), jumlah muatan yang di angkut untuk antar kota menggunakan berbagai bagai jenis moda transportasi antara lain menggunakan kereta api, truk, container (sistem peti kemas) kapal dan tongkang yang ditarik oleh tugboat.
Barang barang umum yang diangkut dalam jumlah besar atau partai kecil. Distribusi pengangkutan barang-barang berbeda menurut volume yang diangkut, pengiriman barang dalam jumlah besar maupun kecil, jarak, berat dari muatan yang diangkut pun berbeda. Untuk pengangkutan domestik dan perdagangan internasional ada pola tertentu yang digunakan untuk lalu lintas muatan (barang). Arus barang dan lembaga penyalur komoditi yang dimanfaatkan dalam rangka pengiriman barang melalui pengangkutan perlu di analisis mengenai lalu lintas muatan (traffic).
Analisis traffic
Tujuan dari analisis traffic ini adalah :
a.       Untuk menentukan tempat pemasaran dan pemanfaatan angkutan yang tersedia.
b.      Bahan pertimbangan untuk pelayanan, bagi sumber pendapatan dan tarif angkutan.
c.       Menentukan pengaruh dari persaingan sempurna, dalam mengangkut barang barang serta pertimbangan untuk penentuan tarif jasa angkutan.
d.      Untuk mengembangkan pasar baru serta penemuan sumber sumber bahan baku.
Material Handling dan Transportasi
Pengertian material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkut, dan meletakkan bahan bahan dan barang barang dengan menggunakan alat transportasi.
Dalam material handling yang harus diperhatikan adalah peralatan (alat angkut) yang digunakan alat mekanis atau nin mekanis. Tujuan utama dari material handling ialah memindahkan barang dari satu titik ke titik lain dengan biaya minimum tanpa ada pengulangan (delay) untuk pengangkutan tersebut
Adapun jenis alat material handling yang digunakan terdiri dari :
1.      Ban berjalan (conveyor), dipakai dalam pabrik untuk proses produksi.
2.      Derek (crane)
3.      Forklift
4.      Kereta Api
5.      Truk
6.      Container (transtanier)
7.      chasis/Trailer
8.      Top Loader
Sejalan dengan kemajuan teknologi angkutan dewasa ini untuk pengiriman barang banyak digunakan peti kemas (container) terutama pelayanan.
Dokumen Angkutan
Dalam pengiriman barang dibutuhkan beberapa dokumen dalam pengangkutan yang disebut transportation ducuments.
Dibawah ini diberikan beberapa contoh dokumen dalam transportasi
1.      Dokumen pengiriman barang
Suatu perusahaan ekspedisi yang melaksanakan pengiriman barang menggunakan shipment documents sebagai bukti bagi penerima barang nantinya, bahwa barang barang tersebut telah diangkut oleh perusahaan ekspedisi.
2.      Surat muatan (Bill of Lading)
Di dalam bill of lading diadakan kontrak barang barang yang diangkut, hal mana sipengirim barang akan menyerahkan kepada sipenerima atas dasar perjanjian yang telah dibuat.
Ada pun tujuan daripada bill of lading ialah :
a.       Si penerima akan menerima barang dalam kondisi baik.
b.      Pengangkutan berdasar isi kontrak yang telah dibuat.
c.       Semua transaksi dalam pengangkutan dijelaskan dalam perjanjian.
3.      Dokumen bagi manajemen
Ada beberapa jenis manajemen dokumen yaitu :
a.       Kontrak
Dalam kontrak dijelaskan jangka waktu, dan asal/tujuan pengiriman barang
b.      Tarif
Untuk angkutan harus jelas tarif yang dihitung untuk pengangkutan tersebut.
c.       Polis asuransi
Selama dalam perjalanan barang barang yang diangkut diasuransikan terdiri dari :
v  Asuransi atas kerugian barang
v  Asuransi atas kerusakan barang barang
d.      Biaya biaya/cost
Dalam pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya uang tambang.
e.       Cif (cost insurance and freight)
Selama dalam pengangkutan yang diperhitungkan adalah biaya, asuransi dan uang tambang.
f.       Franco gudang
Artinya si pengirim/si penjual barang hanya bertanggung jawab atas barang sampai masuk ke dalam gudang.
g.      Manifest
Yaitu surat muatan yang dibawa oleh nahkoda kapal memuat seluruh barang barang dan penumpang yang diangkut.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Transportasi dapat diberi definisi sebagai usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa barang dan/atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat/moda transportasi. Transportasi dapat diklasifikasikan menurut macam atau moda atau jenisnya (modes of transportations) yang dapat ditinjau dari segi barang yang diangkut, dari segi geografis transportasi itu berlangsung dan dari sudut tekhnik dan serta alat angkutnya
Manfaat dari adanya transportasi dapat dibagi dalam dua bagian yaitu: Nilai guna tempat (Place Utility) dan Nilai guna waktu (Time Utility)
Transportasi memiliki beberapa unsur-unsur, yaitu: Adanya muatan yang diangkut, Tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, Adanya jalan yang dapat dilalui oleh alat angkut tersebut, Ada muatan yang diangkut, Ada terminal asal dan terminal tujuan, Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan transportasi tersebut.
Perkembangan teknologi sarana transportasi berlangsung secara evolusi melalui beberapa tahapan pertumbahan sebagai berikut:
a.       Tahap immobilitas dan masyarakat tradisional, pada masa ini kegiatan pengangkutan masih terbatas dan hubungan keluar daerah belum ada.
b.      Tahap perbaikan sarana transportasi dan pertumbuhan perdagangan, yang ditandai tumbuhnya kegiatan perdagangan dimasyarakat.
c.       Tahap menuju stabilitas dan tingkat hidup yang lebih tinggudicapai setelah dimulainya atau setelah mekanisasi alat transportasi yang sejalan dengan tumbuhnya kegiatan industri dimasyarakat.
d.      Tahap motorisasi, hal ini ditandai dengan bertambahnya ketergantungan masyarakat pada angkutan motor, seperti truk, kapal motor, pesawat terbang dan sebagainya.
e.       Tahap peningkatan teknologi motorisasi seperti teknologi penerbangan dan teknologi kapal-kapal cepat dan sebagainya, merup kan penaklukan perbedaan jarak dan disertai peningkatan.
B.     Saran
Untuk memajukan transportasi berbagai moda di Indonesia, pemerintah harus menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandar udara. Selain itu yang tak kalah penting adalah terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan infrastruktur-infrastruktur tersebut.



DAFTAR PUSTAKA

(diunduh tanggal 2/10/13 pukul 19.00)
(diunduh tanggal 2/10/13 pukul 19.30)

(diunduh tanggal 2/10/13 pukul 19.35)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar